M A K A L A H
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DISUSUN
OLEH :
MARYAM
J. LASEWO
NPM : 9131140211
KELAS : BIOLOGI / B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan karunianNya penulis dapat
menyelesaikan penyusuna makalah yang
berjudul Aministrasi pendidikan .
Makalah ini disusun
sebagai tugas dari mata kuliah profesi
kependidikan. Dalam penulisan
makalah ini tentunya disadari masih
kurang sempurna, olehnya itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk
kesempurnaan pada pembuatan tugas makalah selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.
Poso,
Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………....
Daftar Isi
…………………………………………………….………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang ..………………………………………………………..…...
1.2. Tujuan…………..……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Administrasi Pendidikan …………………………………….…….
B. Fungsi
Administrasi Pendidikan ….…..…………...…………………….…….
C. Lingkup
Bidang Gerapan Administrasi Pendidikan…………………………...
D. Peranan
Guru Dalam Administrasi Pendidikan………………………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.………………………………………….………………………
B. Saran.………………………………………….………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….……….…
|
i
ii
1
1
2
3
5
5
6
6
7
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat
dimana-mana selama ada manusia yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika
kita melihat sebuah pabrik bekerja menghasilkan semacam benda sebagai
produknya, maka di situ kita melihat ada administrasi. Jika kita melihat suatu
lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya mereka
mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka distu ada administrasi
pendidikan. Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi
yang tersusun baik ataupun terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah
manajemen, dan disetiap lingkungan mempunyai proses pengelolaan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1 . Apa pengertian dari administrasi ?
2 . Apa pengertian dari administrasi pendidikan ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari rumusan masalah di atas, yaitu
untuk mengetahui pengertian dari administrasi,
administrasi pendidikan, manajemen, dan pengeolan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
Secara sederhana administrasi itu
berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan
ministro beraarti “melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi
itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi dalam arti sempit adalah aktivitas
ketatausahaan, berupa penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh
secara sistematis. Administrasi dalam arti luas yaitu: Upaya mencapai tujuan
secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola
kerjasama, Identik dengan organisasi yaitu sistem kerjasama antara dua orang
atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan, Sub sistem dari
organisasi itu sendiri, dengan unsur, tujuan, orang-orang, sumber dan waktu,
Upaya agar semua unsur organisasi bisa berfungsi secara efektif dan efisien,
produktif dan optimal. Beberapa sarjana telah memberikan pengertian
antara lain sebagai berikut: (Kencana Syafiie, 2006: 13).
Menurut Herbert A. Simonn:
Administration can be defined as the activities of groups
cooperating to accomplish common goals. Jadi baginya admnistrasi
dapat dirumuskan sebagai kegiatan-kegiatan kelompok kerja sama untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama (Simon, 1959: 3).
Menurut Leonard D. White:
Administration is a process common to all groups efforts,
public or private, civil or military. Jadi baginya administrasi
adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik
pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik dalam ukuran besar
maupun kecil (White, 1955: 1).
Menurut Prajudi Atmosudirdjo:
Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu
perwujudan tertentu di dalam masyarakat modern. Eksistensi daripada
administrasi ini berkaitan dengan organisasi, artinya administrasi itu terdapat
di dalam suatu organisasi. Jadi barang siapa hendak mengetahui adanya
administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu organisasi
yang masih hidup, di situ terdapat administrasi (Atmosudirdjo, 1982:
39-40).
Menurut The Liang Gie:
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sondang P. Siagian:
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari
keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan
oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentkan
sebelumnya.
Menurut Hadart Nawawi:
Administrasi adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
sebagai proses pengendalian usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya(Kencana Syafiie, 2006: 14).
Definisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak
karena pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama yaitu antara lain:
a)
Kerja sama;
b)
Banyak orang;
c)
Untuk mencapai tujuan bersama (Kencana
Syafiie, 2006: 15).
Artian di atas dimaksudkan sebagai administrasi dalam
arti luas, sedangkan pengertian dalam arti sempit adalah administrasi
sebagaimana yang sering kita dengar sehari-hari yait tata usaha. Memang tata
usaha merupakan unsur daripada administrasi dalam arti luas, secara lengkap
unsur-unsur pelaksanaannya tersebut sebagai berikut: (liang Gie, 1983:
12).
a)
Pengorganisasian;
b)
Manajemen;
c)
Tata hubungan;
d)
Kepegawaian;
e)
Keuangan;
f)
Perbekalan;
g)
Tata usaha;
h)
Perwakilan.
Dalam buku petunjuk administrasi terbitan Universitas
Gajah Mada administrasi disebutkan sebagai berikut:
1.
Suatu aktivitas yang terutama bersangkutan
dengan cara untuk menyelenggarakan tujuan yang telah ditentukan semula.
2.
Suatu proses yang lazim terdapat dalam
segenap usaha bersama, baik usaha pemerintah maupun swasta, baik usaha sipil
maupun usaha militer, baik usaha berskala besar maupun usaha kecil-kecilan.
3.
Suatu pengorganisasian dan bimbingan
orang-orang agar dapat melaksanakan suatu tujuan kusus.
4.
Suau proses penyelengaraan dalam setiap usaha
kerja sama sekelompok manusia, untuk mencapai tujuan tertentu (Kencana
Syafiie, 2006: 16-17)
B. Pengertian Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami administrasi
pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal
pengertian tersebut, yaitu administrasi. Pengertian dasar tentang administrasi
itu akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi pendidikan seutuhnya. Seperti
telah dijelaskan di atas bahwa administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu
merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Untuk
memperluas pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini
dikemukakan beberapa batasan atau definisi, yaitu:
1.
Hadari Nawawi (1989:11) : administrasi
pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian
usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,
terutama berupa lembaga pendidikan formal.
2.
Engkoswara : administrasi pendidikan adalah
ilmu yang mempelajari penataan sumberdaya yaitu manusia, kurikulum atau sumber
belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan
penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai
tujuan pendidikan yang disepakati.
3.
Ngalim Purwanto (1984:14) : administrasi
pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiyaan dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil maupun spirituil
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4.
Robert E. Wilson (1996) : administrasi
pendidikan adalah koordinasi kekuatan penting untuk pengajaran yang lebih baik
bagi seluruh anak-anak di dalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan
menjamin pencapaian tujuan.
5.
Oteng Sutisna (1983 :17) : administrasi
pendidikan sebagai suatu peristiwa mengkoordinasikan kegiatan yang saling
bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama
pendidikan anak-anak.
6.
Mohammad Rifai (1972:51) : administrasi
adalah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber
potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personel maupun materil dalam usaha
untuk mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin.
7.
Calvin Grieder (1961) : administrasi
pendidikan adalah keseluruhan proses yang menggunakan dan mengikutsertakan
semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai baik personal maupun materil
dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin (Rifai :
1972).
a.
Dan berbagai definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada intinya adalah
segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam
suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang
bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan (Sagala, 2006: 38-39)
C. Manajemen
Perkembangan dinamis aplikasi manajemen berangkat dari
keragaman definisi tentang manajemen. Semula, manajemen yang berasal dari
bahasa Inggris: management dengan kata kerja to manage, diartikan secara umum
sebagai mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol suatu urusan atau
“act of running and controlling a business”. Selanjutnya definisi manajemen
berkembang lebih lengkap dan stoner (1986) mengartikan manajemen sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota
organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai organisasi
yang telah ditetapkan. Sementara, Malayu S.P. Hasibuan (1995) dalam bukunya
“Manajemen Sumber Daya Manusia” mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan,
1995: ).
Manajemen kemudian diartikan sebagai suatu rentetan
langkah yang terpadu untuk mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu system
yang bersifat sosio-ekonomi-teknis; dimana system adalah suatu kesatuan dinamis
yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan secara organik; dinamis
berarti bergerak, berkembang ke arah suatu tujuan; sosio (social) berarti yang
bergerak di dalam dan yang menggerakkan sistem itu adalah manusia; ekonomi
berarti kegiatan dalam sistem bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia; dan
teknis berarti dalam kegiatan dipakai harta, alat-alat dan cara-cara tertentu.
Dengan demikian, manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan
pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya
organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara
efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.
D. Pengelolaan
Pembelajaran
Ditinjau dari segi etimologi, istilah
pengelolaan berasal dari kata “kelola ” dan kata kerjanya “mengelola ” atau
mengelolakan. Mengelolakan berarti mengurus, melakukan, penyelenggarakan.
Sedangkan ditinjau dari terminologi atau pengertiannya, Drs.Winarno Hamiseno
sebagaimana dikutip oleh Drs. Suharsimi Arikunto menjelaskan Pengelolaan adalah
Substansi dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang di
mulai dari penyusunan data, merencana,
mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian.
dijelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu
dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.
Tujuan yang diniatkan dalam setiap kegiatan
belajar mengajar, baik sifatnya intruksional maupun tujuan pengiring akan dapat
dicapai secara optimal apabila dapat menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang menguntungkan bagi peserta didik. Perlu disadari pula bahwa bekerja dalam
dunia pendidikan khususnya dalam kaitannya dengan pengelolaan, kita tidak bisa
bertindak seperti seorang juru masak dengan resep buku masakan nya. suatu
masalah yang timbul mungkin dapat berhasil diatasi dengan cara tertentu pada
saat tertentu dan pada seorang atau sekelompok peserta didik tertentu. Akan
tetapi cara tersebut tidak dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang sama,
pada waktu berbeda, terhadap sekelompok peserta didik yang lain. Dengan
mengkaji konsep dasar pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi
kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar setiap guru
akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.
Pengelolaan disini ada dua yaitu pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas, yang
mana keduanya ini adalah suatu kegiatan yang sangat erat hubungannya namun
dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena disini mempunyai tujuan yang
berbeda. Kalau pembelajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung
dimaksudkan untuk mencapai tujuan- tujuan pembelajaran (menentukan peserta
didik, menyusun rencana pembelajaran, menentukan media dan strategi kemudian
menganalisis hasil belajar mengajar). Maka pengelolaan kelas menunjuk kepada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan “raport”, penghentian tingkah laku peserta
didik yang menyelewengkan perhatian dikelas dan sebagainya). Dengan perkatan
lain, di dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat di bedakan adanya dua
kelompok masalah yaitu masalah dalam pembelajaran dan masalah pengelolaan
kelas.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan
sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar
maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti
lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Menurut Degeng pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan
siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat
kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki
hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan
siswa. Sering terjadi dalam suatu peristiwa mengajar dan belajar, antara guru
dan siswa tidak berhubungan. Guru asyik menjelaskan materi pelajaran di depan
kelas.dalam suatu proses pembelajaran selama memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki untuk keberhasilan belajar. Sementara di bangku siswa juga asyik
dengan kegiatanya sendiri, melamun, ngobrol bahkan juga mengantuk. Dalam
peristiwa semacam ini tidak terjadi
proses pembelajaran, karena dua komponen penting dalam system pembelajaran
tidak terjadi kerja sama. Dalam suatu peristiwa belajar dan mengajar dikatakan
terjadi suatu pembelajaran, manakala guru dan siswa secara sadar
bersama-samamengarah pada tujuan yang sama.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian administrasi secara
bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi
dalam arti sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa penyusunan dan
pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi dalam arti
luas yaitu: Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
Administrasi pendidikan yaitu segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala
sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal,
spiritual dan materil, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan
pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya
organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara
efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.
DAFTAR
PUSTAKA
Kencana Syafiie, Inu.
2006. Ilmu Adminisrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta.
Simon, Herbert. 1959. Public
Administratio. New York: Alfred Knopf.
White, Leonard.1955. introduction
to The Study of Public Admnistration. New York: The Mac Millan Company.
Atmosudirdjo, Prajudi.
1982. Administrasi dan manajemen umum. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Liang Gie, The. 1983. Administrasi
Perkantoran Modern. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Sagala, Syaiful.
2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Hasibuan, S.P. Malayu.
1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
No comments:
Post a Comment