MAKALAH
BUDIDAYA
TANAMAN KANGKUNG DARAT
Disusun Oleh :
Mariam Tantadji
XII Bahasa
SMA NEGERI 2 POSO
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Budidaya Tanaman Kangkung
Darat”.
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas sekolah. Dalam penulisan makalah ini tentunya disadari masih kurang sempurna,
olehnya itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada
pembuatan tugas makalah selanjutnya.
Akhirnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.
Poso, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berdasarkan
kebutuhan sayuran di Indonesia masih belum terpenuhi terutama sayuran kangkung.
Dipasar tradisional kangkung masih jarang ditemui atau jumlahnya sedikit, dikarenakan
para petani tidak sungguh-sungguh menanam kangkung. Jadi petani menanam
kangkung itu hanya sebagai sampingan, dikarenakan harga kangkung dipasaran
sngat murah dibandingkan sayuran-sayuran lain semacam kol, brokoli, wortel,
kentang dan lain-lain.sehingga petani tidak terlalu antusias untuk menanam
kangkung.
Demikian dari pada itu
kita sebagai pelajar, kita harus mendorong para petani supaya mau menanam
kangkung sebagai komoditas utama
B.
Identifikasi Masalah
Apa upaya kita sebagai
pelajar untuk petani agar mau menanam kangkung darat.
Bagaimana menanam
kangkung darat yang baik dan benar.
C.
Tujuan
· Untuk mengetahui budidaya tanaman kangkung darat
sesuai petunjuk yang dianjurkan.
· Untuk memberitahukan kepada masyarakat luas tentang
budidaya tanaman kangkung yang benar.
· Kegunaan percobaan
· Sebagai landasan pertama untuk percobaan
selanjutnya.
· Sebagai pembelajaran untuk kedepannya.
· Untuk dijadikan contoh bagi semua yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Syarat Tumbuh
Baik
di dataran rendah maupun tinggi, tanaman sayuran dapat ditanam di tanah- tanah
ataupun di sawah. Menurut strukturnya, tanah yang baik untuk ditanami sayuran
ialah tanah yang mempunyai struktur remah, tanah itu mengandung pasir 50 – 60
%, lumpur 25- 35 % dan liat 15 – 25 %. Tanah seperti itu saat musim kemarau,
tidak banyak kehilangan air, begitu juga saat musim penghujan, air mudah
meresap dalam tanah. (sugeng : 1981).
Tanah
tegalan yang akan digunakan, harus dibersihkan dari adanya pohon- pohon besar,
sebab tanaman sayuran memerlukan tempat tumbuh terbuka, sehingga tidak
terhalang dari sinar matahari yang diperlukan. Pada lahan persawahan, maka
diharuskan membersihkan sisa- sisa jerami dan rerumputan yang ada. Perlu
perhatian pula tanaman apa yang ditanam sebelumnya, untuk menanam sayuran disawah,
pergiliran tanaman setidak- tidaknya diatur 1 musim dengan tanaman sayuran dan
2 musim dengan tanaman padi dan seterusnya. Menanam sayuran jangan sekali- kali
di tanah yang bekas ditanami tembakau, rami, dan kapas, sebab di tempat
tersebut terdapat penyakit- penyakit tanaman yang sama sengan penyakit tanaman
sayuran. Tanaman sayuran akan tumbuh baik di musim kemarau, padahal tanaman itu
sendiri banyak membutuhkan air. Oleh sebab itu perlu adanya sistem drainase
untuk penyinaran saat musim kemarau. (sugeng : 1981).
Tanaman
hanya dapat tumbuh dengan baik apabila perakarannya baik. Perkembangan akar
yang baik tergantung keadaan tanah itu sendiri misalnya profil tanah, dalam
atau dangkal dan tingkat kesuburannya. Dengan kata lain, apakah akar tanaman itu
dapat menembus dan berkembang pada lapisan tanah dengan mudah atau tidak. Tanah
memberikan unsur- unsur makanan kepada tanaman. Akar tanaman mengambil zat- zat
makanan di dalam tanah yang dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman
sayuran dapat ditanam di bedengan atau didalam pot. Apabila tanaman sayuran
akan ditanam di bedengan, maka persiapan lahan berupa pengolahan lahan.
Sedangkan tanaman sayuran yang di dalam pot memerlukan pengisian pot dengan
media yang baik ( tanah berkompos, tanah berpupuk kandang). Beberapa syarat
tumbuh tanaman sayuran khususnya kangkung.
a) Iklim
a.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat
tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin
b.
Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara
500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat
cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan
demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung
dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
c.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari
yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas
terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung,
maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
d.
Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat,
maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat
yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.
b) Media Tanam
a.
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan
organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
b.
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan
mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang
air.
c.
Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang
memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara
baik.
c) Curah hujan
Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan
tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman
kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak
tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi
rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang
agak rimbun.
d) Intensitas cahaya matahari
Tanaman
kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas
terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung,
maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
e) Temperatur
Suhu
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang
terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.
f) Ketinggian Tempat
Kangkung
dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air,
kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah
maupun di dataran tinggi. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.Hasilnya akan tetap sama asal jangan
dicampur aduk.
B. Budidaya Tanaman
Dalam
budidaya kangkung darat tidak diperlukan pupuk yang intensif. Kangkung darat
merupakan tanaman yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya
pemupukan awal sudah cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap
panen. Namun hal ini sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah
masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan
relatif tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organik dasar yang
telah diberikan diawal. Hanya saja apabila tanaman terlihat kurang subur yang
ditandai dengan warna hijau yang pudar perlu dilakukan pemupukan tambahan.
Kangkung darat sangat responsif terhadap nitrogen. Apabila diperlukan bisa
diberikan pupuk organik kaya akan nitrogen seperti kotoran ayam yang telah
matang bercampur sekam atau kompos yang kaya nitrogen.
· Persiapan Lahan dan Penanaman
Untuk
mendapatkan tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang
baik pula. Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti
varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi
dari kangkung Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang
banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta
kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas
kangkung yang beredar dipasaran. Benih kangkung darat yang baik adalah benih
yang daya tumbuhnya lebih dari 95 persen dan tumbuhnya tegak setidaknya hingga
umur 8 minggu. Karena kangung darat yang tumbuh menjalar tidak begitu diminati
pasar. Usahakan jangan menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu
tahun. Karena produktivitasnya akan menurun.
.
Pada budidaya kangkung darat tanah harus
diolah dengan dicangkul agar gembur kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter
dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm,
fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.
Untuk budidaya kangkung organik, siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organik,
bisa menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Pupuk
kandang lebih praktis karena tidak perlu menyiapkannya secara intensif, cukup
mendiamkannya hingga kering sebelum digunakan. Sementara penyiapan pupuk kompos
relatif lebih lama. Apabila menggunakan pupuk kandang, lebih baik pilih kotoran
ayam dibanding kotoran kambing atau sapi. Karena kotoran ayam lebih cepat
terurai, sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat.
Tebarkan pupuk tersebut di atas bedengan, kira-kira 20 ton per hektar. Kemudian
diamkan selama 2-3 hari.
Penanaman
pada budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung atau ditugal. Sementara itu, cara disemaikan
dan lalu dipindah tidak terlalu ekonomis untuk budidaya kangkung darat. Cara ditebar langsung dilakukan dengan
menebarkan benih di atas bedengan. Cara ini cukup cepat dan cocok dilakukan
ditempat yang kurang orang atau ongkos tenaga kerja mahal. Kelemahan cara ini
adalah boros pada penggunaan benih, karena bisa menghabiskan 5-10 kilogram
benih per hektar. Cara ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar
merata. Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang
ideal. Dimana kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon per
hektar. Cara yang kedua yaitu, dengan ditugal. Enaknya dengan cara ini kita bisa
mengatur jarak tanam sehingga bisa didapatkan kerapatan populasi tanaman yang
ideal. Jarak antara lubang tugal adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji
benih. Hanya saja dengan cara ini dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja karena
pekerjaannya akan lebih lama. Penugalan
tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya kangkung darat tidak memerlukan
perakaran yang terlalu kuat.
· Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan
selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiraman. Kangkung darat
memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi,
daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin,
setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning disiang
hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya
intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.
Hal
selanjutnya adalah penyiangan, walaupun kangkung merupakan tanaman siklus cepat
adakalanya tanaman muda kalah bersaing dengan rumput. Terutama saat penebaran
benih awal, pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relatif agak lama sehingga
potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma
tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.
Hama
yang biasa menyerang kangkung antara lain belalang, ulat grayak (Spodotera
Litura) dan kutu daun dari (jenis Myzus
Persicae dan Aphyds Gossypii). Gejala serangan ulat grayak adalah daun
bolong-bolong dan pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun
membuat tanaman kerdil dan dau melengkung. Karena kutu daun menyerap cairan
dari tanaman. Sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit
karat putih (Albigo Ipomoeae Panduratae). Bila terserang penyakit ini akan
muncul bercak putih pada daun kemudian akan semakin meluas. Dalam budidaya kangkung darat organik,
penanganan hama harus dilakukan secara terpadu. Untuk mengurangi resiko
serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan rotasi tanam, mengatur jarak tanam
dan melakukan penyiraman yang tepat. Atau bila terpaksa bisa menggunakan pestisida
hayati seperti daun nimba, gadung, dan sereh wangi.
· Pemanenan
Budidaya
kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan
bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung
organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut. Karena selera pasar
kangkung organik, yakni pasar-pasar moderen, lebih memilih tanaman kangkung
yang lengkap dengan akarnya. Pemanenan dengan cara dicabut akan menghasilkan
tanaman kangkung sebanyak 23 ton per hektar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kangkung darat menghendaki tanah
yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi
keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang,
karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang
selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.Sebelum penanaman, sebaiknya diberikan pupuk kandang dengan porsi 20 ton per hektar
atau sekitar 100 kg/ 50 m2. Hal tersebut dilakukan untuk penambahan
nutrisi pada lahan yang akan ditanami. Dalam budidaya kangkung, penambahan
pupuk kandang atau pupuk kompos pada pengolahan tanah sangat diperlukan hal
tersebut akan berdampak pada hasil yang akan didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
13 mei 13. “ Cara Budidaya Kangkung Darat Secara Komersil”. Dalam
http://infotanam.blogspot.com/2013/05/cara-budidaya-kangkung-darat-skala.html. 7 November. 13.
Huse,
Syarif.1993.”Budidaya Tanaman Sayuran”. Universitas Muhammaddiyah Malang
Fakultas Pertanian. Malang.
Mayakoe.
2010. “Kangkung ( Ipomoea reptans )”.
http://mayakoe.wordpress.com/2010/11/03/page/2/. 19 Oktober 2013.
Rian.
2013. “Kangkung”. http://riankustiamulyana.blogspot.com/2013/07/budidaya-kangkung.html. 20 Oktober 2013.
Sugeng.1981.”Bercocok
Tanam Sayuran”. Aneka Ilmu. Semarang.
No comments:
Post a Comment