MAKALAH
BUDIDAYA
TANAMAN WORTEL
Disusun Oleh :
Mei Kristin Patigu
Kelas XII Bahasa
SMA NEGERI 2 POSO
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Budidaya Tanaman Wortel”.
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas sekolah. Dalam penulisan makalah ini tentunya disadari masih kurang sempurna,
olehnya itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada
pembuatan tugas makalah selanjutnya.
Akhirnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.
Poso, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ketika
orang menyebut nama wortel, maka yang terbayang adalah warna oranye. Ya, warna
oranye memang sekarang ini seolah identik dengan sayuran yang satu ini.
Meskipun demikian, selain oranye, warna wortel sendiri bermacam-macam: putih,
kuning, merah, maupun ungu.
Cerita
Wortel sudah dikenal orang sejak abad ke-1 Masehi. Berbagai catatan sejarah
menyebut kannya, lantaran aromanya yang sangat khas, dulu orang menanam wortel
untuk mengambil daun dan bunganya saja, bukan akarnya seperti sekarang..
Secara
garis besar, para ahli botani mengelompokkan wortel ke dalam dua kategori,
yaitu wortel timur dan wortel barat. Wortel timur dibudidayakan pertama kali di
Afganistan pada abad ke-10 Masehi. Warna wortel ini ungu. Sementara itu, wortel
barat dibudidayakan pertama kali di Belanda, sekitar abad ke-15. Warna
wortelnya oranye.
Untuk
mendapatkan wortel yang berkualitas baik, tanaman wortel sebaiknya ditanam pada
tanah yang sedikit berpasir, namun tidak berbatu. Cuaca dan kondisi tanah
secara keseluruhan akan berpengaruh terhadap rasa wortel yang dihasilkan.
Ukuran
wortel pun bervariasi. Ada yang kecil, sedang, besar, dan bahkan superbesar.
Wortel yang ditanam oleh John Evans dari Alaska, Amerika Serikat, sekarang ini
masih tercatat sebagai wortel yang terbesar di dunia, dengan berat sekitar 8,61
kg.
Di
samping kaya akan vitamin A, wortel juga kaya akan sumber vitamin C, vitamin K,
serat, dan potasium. Dengan zat-zat yang dikandungnya tersebut, wortel diyakini
para ahli kesehatan dapat melindungi tubuh dari risiko serangan penyakit
jantung dan kanker, serta meningkatkan kesehatan mata.
Selain
dinikmati dalam bentuk sayur atau lalab, wortel kerap pula dinikmati dalam
bentuk jus.Berdasarkan catatan FAO (Organisasi Makanan dan Pertanian PBB), Cina
merupakan penghasil terbesar wortel di dunia, disusul oleh Rusia dan Amerika
Serikat. Sepertiga wortel dunia dihasilkan di Cina.
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri-ciri morfologi tanaman wortel adalah daun
tanaman wortel termasuk daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga dan
bertangkai. Batang nya pendek sehingga hampir tidak nampak, berbentuk bulat,
agak keras dan berdiameter 1-1.5 cm. Wortel memiliki akar tunggang dan serabut.
Bunganya tumbuh pada ujung tanaman dan berbentuk payung berganda berwarna putih
dan merah jambu agak pucat. Biji wortel adalah biji tertutup dan berkeping dua
yang berbentuk kecoklatan dengan panjang 3 mm dan 1.5 mm. Sedangkan umbinya
terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan
cadangan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
wortel seperti tanah, suhu, curah hujan, kelembaban, dan intensitas penyinaran
matahari. Wortel biasanya dibudidayakan pada tanah yang memiliki tekstur
struktur tanah yang baik seperti andosol, alluvial, regosol dan latosol yang
biasanya terdapat didataran tinggi tetapi juga bisa diusahakan pada dataran
rendah. Sedangkan derajat keasaman tanah yang sesuai adalah 5.5 – 6.5. suhu
juga berpengaruh terutama pada proses metabolisme, fotosintesis, transpirasi,
aktifitas enzim, absorbsi, penyerapan hara dan lain-lain. Suhu yang optimal
untuk pertumbuhan wortel adalah 15.6 – 21.1 °C, tetapi jika pada suhu 26 °C
dengan ketinggian 500 m dpl akan menghasilkan umbi yang kurang memuaskan.
Sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi akan menghasilkan umbi yang pendek dan
kecil-kecil. Curah hujan juga mempengaruhi dalam produktifitas tanaman wortel,
jika kekurangan air makan akan menghambat pertumbuhannya. Daerah yang cocok
untuk budidaya wortel adalah daerah yang memiliki iklim basah (15 – 3 bulan
kering dalam satu tahun) dan iklim agak basah (3 – 4.5 bulan kering dalam 1
tahun) tetapi tanamanwortel juga toleran terhadap iklim sangat basah (0 – 1.5
bulan kering dalam satu tahun). Kelembaban udara yang sesuai bagi pertumbuhan
wortel adalah 80 -90 %. Selain itu, intensitas penyinaran matahari juga
mempengaruhi dalam proses fotosintesis. Tanaman akan menunjukkan gejala
etiolasi seperti tumbuh memanjang, kurus, lemah dan pucat jika kurang sinar
matahari. Kondisi seperti ini menyebabkan tanaman tidak akan membentuk umbi.
Hal – hal yang
dilakukan dalam bercocok tanam wortel adalah :
·
Penyiapan benih
Untuk
memperoleh hasil yang optimal, maka sumber benih yang menjadi bibit wortel
harus memenuhi syarat seperti tanaman tumbuh subur dan kuat, berasal dari jenis
yang berumur pendek, bentuknya seragam, bebas dari hama dan penyakit (sehat),
dan berproduksi tinggi. Tata cara penyiapan benih wortel adalah
Memilih
benih wortel yang baik yaitu yang berasal dari varietas unggul, murni dan daya
kecambahnya tinggi (lebih dari 90 %).
Menggosok-gosokkan
benih wortel dengan menggunakan kedua belah tangan agar diantara benih satu dan
lainnya tidak berlekatan.
Merendam
benih wortel dalam air dingin selama 12 -24 jam atau dalam air hangan kuku (60
°C) selama 15 menit. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses
perkecambahannya.
Meniriskan
benih wortel dalam suatu wadah dan benih wortel sudah siap ditanam di lahan.
·
Penyemaian benih
Biji
wortel langsung ditaburkan di lahan tempat penanaman, disebarkan merata di
bedengan atau dengan dicicir memanjang dalam barisan. Jarak barisan sekitar 15
cm, kemudian jika telah tumbuh bisa dilakukan penjarangan sehingga tanaman
wortel berjarak 3-5 cm satu sama lain. Biji wortel akan mulai berkecambah
setelah 8-12 hari.
·
Pembentukan Bedengan
Mengolah
tanah dengan menggunakan cangkul hingga struktur tanah bertambah gembur.
Bedengan-bedengan di buat dengan ukuran lebar 120-150 cm, tinggi 30-40 cm,
sedangkan jarak antar bedengan adalah 50-60 cm dan panjang tergantung pada
keadaan lahan.
·
Pengapuran
Pengapuran
dilakukan apabila pH tanah asam di bawah 5 yaitu dengan cara menaburkan bahan
kapur seperti Calcit, Dolomit atau Zeagro 1 secara merata di permukaan tanah.
Dosis kapur yang diberikan berkisar antara 0,75-10,24 ton/ha. mencampurkan
kapur dengan lapisan tanah atas (top soil) sambil dibalikkan hingga benar-benar
merata. Apabila tidak turun hujan, tanah yang telah dikapur sebaiknya disiram
hingga cukup basah.
·
Teknik penanaman
Tanah
kebun yang telah dicangkul sedalam 30-40 cm dan digemburkan, dibuat bedengan
tanaman selebar ± 100 cm dan juga dibuat guritan dengan jarak ± 20 cm. Tata
carapenanaman benih wortel yaitu melalui tahap-tahap sebagai berikut:
ü Menyebar atau menaburkan benih wortel secara merata
dalam alur-alur/garitan-garitan yang sudah tersedia.
ü menutup benih wortel dengan tanah tipis yaitu
sedalam 0,5-1 cm.
ü membuat alur-alur dangkal yaitu sejauh 5 cm dari
tempat benih arah barisan (memanjang) untuk meletakkan pupuk dasar. Jenis pupuk
yang diberikan yaitu campuran TSP ± 400 kg (± 200 kg P2 O5/ha) dan KCl 150 kg
(± 75 kg K2O/ha).
ü menyebarkan pupuk tersebut dengan merata, kemudian
menutupnya dengan tanah tipis.
ü menutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan kering
atau pelepah daun pisang selama ± 7-10 hari untuk mencegah hanyutnya benih
wortel oleh percikan air dan juga berfungsi menjaga kestabilan kelembaban
tanah. Setelah benih wortel tumbuh di permukaan tanah, maka penutup tadi segera
dibuka kembali.
·
PemeliharaanTanaman
Pemeliharaan
tanaman wortel yaitu dengan melakukan penjarangan dan penyulaman, penyiangan,
pembubunan, pemupukan, serta pengairan dan penyiraman pada tanaman wortel.
tanaman wortel memerlukan air yang memadai pada fase awal pertumbuhannya,
sehingga perlu disiram (diairi) secara kontinue yaitu 1-2 kali sehari, terutama
pada musim kemarau. Jenis pupuk yang digunakan pada pemupukan susulan adalah
urea atau ZA. Dosis pupuk yang digunakan adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200
kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan dapat dilakukan secara bersamaan dengan
kegiatan penyiangan, yaitu pada saat tanaman wortelberumur 1 bulan. Cara
pemupukan yang baik yaitu dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau
dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sedalam 5-10 cm dari batang wortel,
kemudian ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga agak basah.
·
Hama dan Penyakit Tanaman
Hama
yang menyerang tanaman wortel adalah Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.), Kutu
daun (Aphid, Aphis spp.), Lalat atau magot (Psila rosae). Sedangkan Penyakit
yang sering menyerang tanaman wortel adalah Bercak daun Cercospora, Nematoda
bintil akar, Busuk alternaria. Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan
menggunakan insektisida Furadan 3 G atau Indofuran 3 G pada waktu tanam atau
disemprot dengan menggunakan Hostathion 40 EC dan lain-lain pada konsentrasi
yang dianjurkan.
·
Panen dan Pasca Panen
Wortel
bisa dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh
terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) dan tidak disukai
konsumen. Carapemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman beserta
umbi dan akarnya atau tanah digemburkan dahulu agar proses pemanenan lebih
mudah. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.
Pasca
panennya : memilih umbi yang baik dan memisahkan umbi yang rusak, cacat, dan
busuk secara tersendiri.kemudian menyimpan hasil panen wortel pada wadah atau
ruangan yang suhunya dingin dan berventilasi baik. menikat umbi wortel menjadi
ikatan-ikatan sehingga praktis dan mudah dalam pengangkutan dan penyimpanannya.
Wortel
diketahui banyak mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, beta-karoten
(provitamin A), vit B, vit C, glutation, mengandung Ca, Mg, Fe, P, S, dan Cl.
Dengankandungannya itu wortel berkhasiat dalam mnyembuhkan beberapa penyakit
seperti menurunkan tekanan darah tinggi, mengencangkan kulit muka, kolesterol
tinggi, kanker pankreas, kanker paru-paru, hepatitis, dan mencegah stroke.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk mendapatkan wortel yang berkualitas baik,
tanaman wortel sebaiknya ditanam pada tanah yang sedikit berpasir, namun tidak
berbatu. Cuaca dan kondisi tanah secara keseluruhan akan berpengaruh terhadap
rasa wortel yang dihasilkan. Wortel merupakan bahan pangan (sayuran) yang
digemari dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan cara
pembudidaanya juga sangat mudah dan tak perlu modal yang banyak melainkan
keuntunganya dua kali lipat dari modal yang ada.
B.
Saran
Kita harus membudidayakan tanaman wortel dengan baik
dan benar agar hasil produksinya sesuai yang kita inginkan,dan kita pun tidak
kecewa dengan apa yang kita peroleh.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.caramenanam.com/2013/06/budidaya-dan-cara-menanam-wortel.html
Agoes
S. D., dan Lisdiana. 1995. Memilih dan Mengolah Sayur. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Ali,
N. B. R., dan E. Rahayu. 1994. Wortel dan Lobak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sudaryanto,
Y.P. 2004. Pronsip-Prinsip Pertanian organis. Yayasan Bina Sarana Bakti. Bogor.
Yulianti,
Winda. Pengusahaan Sayuran Organik Wortel (Daucus carota L.) dan Petsai
(Brassica chinensis L.) di Yayasan Bina sarana Bakti, Cisarua-Bogor.
No comments:
Post a Comment